Waktu itu jam tanganku menunjukkan pukul 01.00 tengah malam. Tuntutan pekerjaan membuatku harus pulang pagi buta seperti ini.
Aku : "waduh, repot juga nih kalau gini terus. Pulang pagi, pulang pagi, gak punya kendaraan pribadi. Mana gak dapet fasilitas dari kantor. Gak ada ojek. Serem lagi."
Brmm,.....Tiba-tiba terdengar suara motor dari belakang. Aku menoleh dan berteriak menyetop motor ojek tersebut walaupun sebenarnya aka gak yakin itu ojek beneran atau bukan.
Aku : "bang,...ojek,!"
Langsung aja aku naik begitu abang tukang ojek itu menyodorkan sebuah helm padaku tanpa sepatah kata pun.
Aku : "batu merah ya, Bang!"
Abang tukang ojek cuma mengangguk.
Aku : "tumben masih keliling, Bang? Banyak orderan ya?"
Pertanyaan goblok keluar begitu aja dari mulutku. Mencoba menghibur diri karna suasana yang serem. Mencoba meramaikan suasana yang sepi beud. Tapi si abang tukang ojek masih tetep diam seribu bahasa. Membuat suasana makin serem, tak bersahabat.
Aku : "bang, kiri kiri,..."
Aku minta berhenti begitu sampai tempat tujuan.
Aku : "berapa?" tanyaku agak takut.
Abang tukang ojek cuma menunjukkan telapak tangannya. Setelah itu aku keluarkan uang dua-puluhribuan karna kurasa yang dimaksud abang tukang ojek ongkosnya lima ribu.
Brmm,....
Eeh, abang tukang ojek bukannya ngembaliin duitku malah ngacir pergi. Spontan aja aku teriak sekenceng-kencengnya:
"ojek setan,........kembaliin duitku."
Aku : "bang,...ojek,!"
Langsung aja aku naik begitu abang tukang ojek itu menyodorkan sebuah helm padaku tanpa sepatah kata pun.
Aku : "batu merah ya, Bang!"
Abang tukang ojek cuma mengangguk.
Aku : "tumben masih keliling, Bang? Banyak orderan ya?"
Pertanyaan goblok keluar begitu aja dari mulutku. Mencoba menghibur diri karna suasana yang serem. Mencoba meramaikan suasana yang sepi beud. Tapi si abang tukang ojek masih tetep diam seribu bahasa. Membuat suasana makin serem, tak bersahabat.
Aku : "bang, kiri kiri,..."
Aku minta berhenti begitu sampai tempat tujuan.
Aku : "berapa?" tanyaku agak takut.
Abang tukang ojek cuma menunjukkan telapak tangannya. Setelah itu aku keluarkan uang dua-puluhribuan karna kurasa yang dimaksud abang tukang ojek ongkosnya lima ribu.
Brmm,....
Eeh, abang tukang ojek bukannya ngembaliin duitku malah ngacir pergi. Spontan aja aku teriak sekenceng-kencengnya:
"ojek setan,........kembaliin duitku."
0 komentar:
Posting Komentar